Bandung, Gardu Berita - Reform Leader Academy (RLA), sebuah program pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, mengembangkan konsep pengembangan bisnis bagi generasi milenial. Konsep tersebut diberi nama "Ruang Riung." Ruang Riung menjadi proyek nasional bagi para peserta RLA angkatan 14.
Widyaiswara LAN RI, Desi Pernanda memaparkan, Ruang Riung mengedepankan dua konsep mendasar dalam membangun iklim bisnis di kalangan milenial, yakni ruang dan aktivasi.
"'Ruang' itu artinya bagaimana pemerintah mampu memfasilitasi kebutuhan ruang agar generasi muda ini mampu mengaktualisasikan aspirasi dan kreativitas mereka," ungkap Desi dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (13/9/2018).
Sedangkan 'Riung' berarti aktivasi kegiatan melalui komunitas-komunitas bisnis anak muda untuk menghidupkan ekosistem bisnis di dalam 'Ruang' yang diciptakan.
"Di sinilah muncul di ruang itu kegiatan atau 'Riung' dalam pengertian mereka berkumpul dan menghasilkan aktivitas-aktivitas," lanjut Desi.
Konsep Ruang Riung akan menjadi rekomendasi kebijakan yang akan diajukan para peserta RLA angkatan XIV ke pemerintah pusat. Inilah yang membedakan RLA dengan program diklat kepemimpinan lainnya.
"Reform Leader Academy ini adalah Diklat untuk kader perubahan di lingkungan aparatur. Ini bukan pendidikan untuk calon pejabat tetapi Diklat calon pendorong reformasi atau kita bilang calon pemimpin bagi reformasi birokrasi," jelas Desi.
Tahun ini, RLA mengangkat tema "ease of doing business". Tema ini sejalan dengan target pemerintah pusat yang ingin meningkatkan indeks kemudahan berbisnis di Indonesia.
"RLA angkatan XIV ini mengorientasikan pada kapasitas peningkatan ease of doing business di Indonesia. Statistik di Indonesia baru akhir-akhir ini mengalami perbaikan dari posisi 91 kemudian sekarang posisi 71. Dari situ kita ingin mendorong lebih bagus lagi," ungkapnya.
Inilah sebabnya proyek akhir dari pendidikan ini adalah menghasilkan sebuah rekomendasi kebijakan untuk mereformasi birokrasi agar berpihak pada pertumbuhan bisnis anak muda. Generasi muda pun dipilih karena potensi besarnya pada bonus demografi tahun 2030 mendatang.
"Makanya peserta RLA mengarahkan proyek perubahan mereka kepada ease of doing business. Meskipun tidak makro tetapi diarahkan pada generasi milenial," lanjutnya
Konsep Ruang Riung ini merupakan rekomendasi yang ditawarkan oleh peserta RLA tahun ini. Konsep ini akan diimplementasikan dan disupervisi selama setahun oleh tim LAN RI. Konsep ini kemudian akan dievaluasi dan dijadikan bahan kajian dalam rekomendasi reformasi birokrasi. Red
Widyaiswara LAN RI, Desi Pernanda memaparkan, Ruang Riung mengedepankan dua konsep mendasar dalam membangun iklim bisnis di kalangan milenial, yakni ruang dan aktivasi.
"'Ruang' itu artinya bagaimana pemerintah mampu memfasilitasi kebutuhan ruang agar generasi muda ini mampu mengaktualisasikan aspirasi dan kreativitas mereka," ungkap Desi dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (13/9/2018).
Sedangkan 'Riung' berarti aktivasi kegiatan melalui komunitas-komunitas bisnis anak muda untuk menghidupkan ekosistem bisnis di dalam 'Ruang' yang diciptakan.
"Di sinilah muncul di ruang itu kegiatan atau 'Riung' dalam pengertian mereka berkumpul dan menghasilkan aktivitas-aktivitas," lanjut Desi.
Konsep Ruang Riung akan menjadi rekomendasi kebijakan yang akan diajukan para peserta RLA angkatan XIV ke pemerintah pusat. Inilah yang membedakan RLA dengan program diklat kepemimpinan lainnya.
"Reform Leader Academy ini adalah Diklat untuk kader perubahan di lingkungan aparatur. Ini bukan pendidikan untuk calon pejabat tetapi Diklat calon pendorong reformasi atau kita bilang calon pemimpin bagi reformasi birokrasi," jelas Desi.
Tahun ini, RLA mengangkat tema "ease of doing business". Tema ini sejalan dengan target pemerintah pusat yang ingin meningkatkan indeks kemudahan berbisnis di Indonesia.
"RLA angkatan XIV ini mengorientasikan pada kapasitas peningkatan ease of doing business di Indonesia. Statistik di Indonesia baru akhir-akhir ini mengalami perbaikan dari posisi 91 kemudian sekarang posisi 71. Dari situ kita ingin mendorong lebih bagus lagi," ungkapnya.
Inilah sebabnya proyek akhir dari pendidikan ini adalah menghasilkan sebuah rekomendasi kebijakan untuk mereformasi birokrasi agar berpihak pada pertumbuhan bisnis anak muda. Generasi muda pun dipilih karena potensi besarnya pada bonus demografi tahun 2030 mendatang.
"Makanya peserta RLA mengarahkan proyek perubahan mereka kepada ease of doing business. Meskipun tidak makro tetapi diarahkan pada generasi milenial," lanjutnya
Konsep Ruang Riung ini merupakan rekomendasi yang ditawarkan oleh peserta RLA tahun ini. Konsep ini akan diimplementasikan dan disupervisi selama setahun oleh tim LAN RI. Konsep ini kemudian akan dievaluasi dan dijadikan bahan kajian dalam rekomendasi reformasi birokrasi. Red