Bandung, Gardu Berita - Untuk mengurangi dampak bencana, Dinas Pendidikan Kota Bandung menggelar workshop mitigasi bencana gempa bumi bagi pembina esktrakulikuler SD di Ballroom Hotel Oasis Jalan Lombok, Rabu (17/10/2018). Workshop ini menghadirkan narasumber peneliti sekaligus interpreter Geotrek Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), T Bachtiar.
"Saya berharap ibu dan bapak yang hadir pada workshop ini dapat menyampaikan materi yang telah didapat dalam pelatihan. Bencana bisa terjadi kapan saja, untuk itu perlu kewaspadaan dan kesiapan kita dalam menghadapinya" ungkap Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung Evi. S Shaleha saat memberikan arahan.
Evi mengatakan, workshop mitigasi bencana bisa memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Sehingga para siswa memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana. Sehingga para siswa bisa mengetahui hal yang harus dilakukannya saat terjadi bencana.
"Pendidikan mitigasi bencana ini dapat diterapkan di sekolah oleh pembina Esktrakulikuler di sekolah kota Bandung sesuai dengan tingkatannya," kata Evi.
Evi kemudian berharap sekolah-sekolah dapat menyediakan waktu dan tempat supaya sosialisasi penanggulangan bencana dapat tersampaikan.
"Jika Memungkinkan, nanti pendidikan mitigasi bencana bisa masuk ke kurikulum sekolah," katanya. *Red
"Saya berharap ibu dan bapak yang hadir pada workshop ini dapat menyampaikan materi yang telah didapat dalam pelatihan. Bencana bisa terjadi kapan saja, untuk itu perlu kewaspadaan dan kesiapan kita dalam menghadapinya" ungkap Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung Evi. S Shaleha saat memberikan arahan.
Evi mengatakan, workshop mitigasi bencana bisa memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Sehingga para siswa memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana. Sehingga para siswa bisa mengetahui hal yang harus dilakukannya saat terjadi bencana.
"Pendidikan mitigasi bencana ini dapat diterapkan di sekolah oleh pembina Esktrakulikuler di sekolah kota Bandung sesuai dengan tingkatannya," kata Evi.
Evi kemudian berharap sekolah-sekolah dapat menyediakan waktu dan tempat supaya sosialisasi penanggulangan bencana dapat tersampaikan.
"Jika Memungkinkan, nanti pendidikan mitigasi bencana bisa masuk ke kurikulum sekolah," katanya. *Red
