Bandung, Gardu Berita - Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengampanyekan Peluk Anak 20 Detik pada puncak peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bandung di Taman Lalu Lintas Kota Bandung, Minggu (30/1/2018). Pada acara tersebut, Oded menyerukan kepada orang tua untuk memeluk anak 20 detik setiap hari.
"Minimal sekali di pagi hari. Dan kalau bisa juga sebelum tidur," ujar ayah 7 putri itu.
Kampanye ini untuk lebih mendekatkan orang tua dengan anaknya. Oded berkaca pada dirinya sendiri bahwa kesibukan orang tua bisa berpotensi mengabaikan anak. Ia tidak ingin hal itu terjadi lagi. Apalagi kepada warga Kota Bandung.
"Kalau setiap hari membiasakan berpelukan, akan mendekatkan orang tua kepada anaknya," lanjut Oded.
Di sisi lain, berbagai keterangan ilmiah telah menyatakan bahwa memeluk anak selama 20 detik dapat berdampak positif, baik secara fisik maupun mental. Tak hanya untuk anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Maka tak heran di beberapa negara bahkan terdapat Hari Berpelukan Nasional..
Penelitian Prof Sheldon Cohen , profesor psikologi dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat tahun 2014 menyimpulkan bahwa berpelukan merupakan bentuk dukungan sosial yang memiliki korelasi dengan pencegahan penyakit menular yang diakibatkan oleh stress. Saat berpelukan, hormone oksitosin akan terlepas sehingga membuat seseorang lebih rileks dan bahagia. Berpelukan secara rutin dapat menurunkan resiko terkena penyakit menular.
Selain meningkatkan imunitas, berpelukan juga dapat menurunkan tekanan darah sehingga memperkecil resiko terkena penyakit cardiovascular. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 oleh tim peneliti University of North Carolina.
Oleh karena itu, Oded sangat menganjurkan agar berpelukan minimal 20 detik dalam sehari ini menjadi sebuah kebiasaan baru di keluarga. Hal tersebut merupakan wujud rasa kasih sayang dan cinta orang tua kepada anaknya.
"Anak itu anugerah dan amanat dari Allah yang sangat luar biasa. Kita wajib menjaganya dan memberikan hak-haknya. Salah satu hak anak adalah hak untuk hidup dengan ceria dan bahagia, dan hak untuk dilindungi oleh orang tuanya," pesan Oded.
"Minimal sekali di pagi hari. Dan kalau bisa juga sebelum tidur," ujar ayah 7 putri itu.
Kampanye ini untuk lebih mendekatkan orang tua dengan anaknya. Oded berkaca pada dirinya sendiri bahwa kesibukan orang tua bisa berpotensi mengabaikan anak. Ia tidak ingin hal itu terjadi lagi. Apalagi kepada warga Kota Bandung.
"Kalau setiap hari membiasakan berpelukan, akan mendekatkan orang tua kepada anaknya," lanjut Oded.
Di sisi lain, berbagai keterangan ilmiah telah menyatakan bahwa memeluk anak selama 20 detik dapat berdampak positif, baik secara fisik maupun mental. Tak hanya untuk anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Maka tak heran di beberapa negara bahkan terdapat Hari Berpelukan Nasional..
Penelitian Prof Sheldon Cohen , profesor psikologi dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat tahun 2014 menyimpulkan bahwa berpelukan merupakan bentuk dukungan sosial yang memiliki korelasi dengan pencegahan penyakit menular yang diakibatkan oleh stress. Saat berpelukan, hormone oksitosin akan terlepas sehingga membuat seseorang lebih rileks dan bahagia. Berpelukan secara rutin dapat menurunkan resiko terkena penyakit menular.
Selain meningkatkan imunitas, berpelukan juga dapat menurunkan tekanan darah sehingga memperkecil resiko terkena penyakit cardiovascular. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 oleh tim peneliti University of North Carolina.
Oleh karena itu, Oded sangat menganjurkan agar berpelukan minimal 20 detik dalam sehari ini menjadi sebuah kebiasaan baru di keluarga. Hal tersebut merupakan wujud rasa kasih sayang dan cinta orang tua kepada anaknya.
"Anak itu anugerah dan amanat dari Allah yang sangat luar biasa. Kita wajib menjaganya dan memberikan hak-haknya. Salah satu hak anak adalah hak untuk hidup dengan ceria dan bahagia, dan hak untuk dilindungi oleh orang tuanya," pesan Oded.
Red