Pemeliharaan Kolam retensi, Pemkot Bandung Pertimbangkan Penggunana Ekskavator Buatan Pindad

BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mempertimbangkan menggunakan ekskavator buatan PT Pindad untuk memelihara kolam retensi sampai sungai yang berada di Kota Bandung.

Ekskavator tersebut yaitu Excava 80 Amphibious varian amfibius. Didukung instalasi pontoon, ekskavator tipe ini dapat mengeruk dalam posisi terapung di perairan dangkal.

Sehingga alat tersebut cocok digunakan di perairan dangkal seperti di sungai, daerah rawa, dan operasi-operasi lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh ekskavator normal.

"Saya minta ke pak kadis (Dinas Pekerjaan Umum) dan jajaran untuk mengkaji dulu. Seperti apa kebutuhan kita dalam hal alat pengeruk ini?" tutur Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat melihat pengoperasian ekskavator di Kolam Retensi Cipamulihan Gedebage, Rabu 17 Maret 2021.

"Kalau memang hasilnya baik, layak dan juga secara kualitas dan harga bisa bersaing, kenapa tidak? Karena ini merupakan bagian produk Bandung," ujarnya.

Melihat sistem kerjanya, Oded yakin alat tersebut baik untuk digunakan di perkotaan seperti Kota Bandung.

"Kalau dilihat dari sistem kerjanya dan perspektif konstruksinya, alat ini di Kota Bandung bagus," nilai Oded.

"Pertama kolam retensi harus dipelihara dengan pengerukan dan juga banyak sungai. (Lebar) 3 meter itu masuk, jadi sungai yang lebarnya lebih dari 3 meter ini masuk (bisa digunakan)," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengaku tertarik dengan alat tersebut. Pasalnya butuh pemeliharaan untuk kolam retensi.

"Tertarik ya, intinya kita butuh pemeliharaan kolam rentensi dan sungai, itu butuh alat. Kebetulan PT Pindad punya ampibius ekskavator. Ini efektif dan pak wali lihat langsung," ujarnya.

Saat ini, DPU memiliki 8 ekskavator sebagai alat untuk pemeliharaan.

"Ekskavator itu ada 8. Tapi kita belum punya seperti ini," tuturnya.

Sedangkan General Manager Alat Berat PT Pindad, Cucun Kalsum menyampaikan alat tersebut memang cocok untuk di sungai, danau, maupun rawa.

"Alat ini untuk di rawa, danau dan sungai. Juga alat ini bisa dialihfungsikan seperti standar," tuturnya.

Menurut Cucun, produksi PT Pindan ini sangat istimewa, karena berbeda dengan ekskavator yang standar.

"Kelebihannya bisa mengambang, jadi pada saat masuk, ini bisa mengapung," tuturnya.

Untuk harga, ia sampaikan jauh dari ekskavator biasanya. Excava 80 Amphibious ini bisa 3 kali lipat.

"Harganya jauh, bisa 3 kali lipat. Mampu menyelesaikan yang tidak bisa diselesaikan oleh standar (ekskavator)," ungkapnya.

Excava 80 Amphibious merupakan varian terbaru ekskavator 8 ton yang dilengkapi dengan mesin diesel 4 silinder. Ekskavator ini memiliki ukuran dimensi yang lebih kecil, gesit dan dapat masuk ke daerah yang lebih sempit.